Rumah kami ditepi gedung,paya dan Guabama deRelong itu sering juga didatangi oleh banyak burung-burung belibis(Dendrocygna javanica)yang datang entah dari mana.Burung-burung ini kalau datang banyak betul.Mereka bermain ditepi gedung dekat rumah kami itu.Burung ini kadang-kadang saya dapati ada yang bertelur dipulau kecil dalam gedung wan itu yang mana bila saya bersama Jefri dan Alim anak Pakangah Man datang bermain kami menemui telur itek dan juga belibis-belibis itu.Kami akan rebus telur-telur itu dibangsal tempat kami bermain pondok-pondok yang pernah saya coretkan dalam blog ini.Ayah telah membuatkan ampaian tempat menjemur kain baju kami ditepi gedung wan itu, yang kalau tidak silap saya dibawah pokok belimbing tepi gedung tersebut.Ampaian ini ayah buatkan tiang kayunya dari teras merebau yang terkenal kukuh dan juga dipasang beberapa tali dawai tempat diletak kain baju jemuran kami.
Selain dari meletak kain baju jemuran kami, saya lihat emak juga menjemur helaian-helian mengkuangnya yang telah dicelup warnanya pada ampian ini. Memang kelihat indah dari jauh ia berwarna-warni bergantungan bila disinari cahaya matahari dari jauh yang kelihatan kehijauan,kemerahan,putih,dan chokat.Inilah pemandangan yang tidak saya lupakan bila teringatkan ampaian kami disungaibatu.Begitu juga kadang-kadang kami iaitu Saya, Jefri dan Alim mencari duit poket dengan menjual buah-buah rambai dipekan sari kampung Relong setelah tidak laku buah itu kami gantungkan buah-buah rambai yang kami ikat itu pada ampian tersebut.Buah rambai yang biasa kami panjat dan banyak dekat rumah Pakangah Man ialah rambai yang kami panggil "rambai telur".Rambai jenis ini memang manis dan buahnya bulat, bila masak ia licin dan warna keputihan telur.Buah-buah yang tidak laku ini kami jemur diampaian yang kemudian boleh pun dihiris kulitnya halus-halus untuk dijadikan sayur kulit rambai yang dicampur dengan kacang panjang muda yang kalau kami makan nasi memang membuat kekenyangan tersandar kediding rumah.
Berbalik pada cerita belibis ini entah macam mana pada satu hari jumaat petang itu ayah telah menjemurkan jaring ikannya pada ampian kami itu dan tidak diangkatnya (diambilnya) bila menjelang malam.Kebetulan petang itu saya lihat banyak betul belibis bermain dan bergurau ditepi gedung kami itu.Jadi mungkin mereka tidur ditepi gedung kami itu pada malam itu, bisik hati saya.Kira-kira jam 10.00 malam itu hujan dan pelangkau (bahasa slang kami disungaibatu yang bermakna petir dan kilat)begitu juga serta ribut yang kuat. Esoknya bila ayah bangun dan hendak mandi untuk sembahyang subuh dia dapati jaring dia bergegaran dan putih dipenuhi oleh belibis-belibis itu, apa lagi dia memanggil saya dan emak untuk melihatnya.Kemudianya kami menangkap dan menyembelihnya.Oleh kerana agak banyak burung-burung belibis itu pada esoknya saya ,Jefri dan Alim ,kami menjual belibis itu dipekan sari kampung Relong yang dibuat pada pagi sabtu itu.Orang ramai yang datang berebut-rebut datang untuk membeli burung belibis yang kami jual.Inilah kenangan saya dizaman bebudak yang kadang-kadang saya teringatkan Jefri dan Alim.
Dr Aminudin
Wednesday, October 7, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment