Hari ini memang jarang kita berjumpa buntat lagi, kalau berjumpa pun merupakan satu penemuan yang bertuah dan sering mendapat perhatian ramai.Bebudak sekarang mungkin tidak tahu apa itu buntat.Mengikut Kamus Dewan ,Buntat ialah batu yang terdapat dalam tumbuhan dan lain-lain.Jadi dari ingatan saya diSungaibatudeRelong ada kami masa budak-budak dahulu terjumpa buntat ini dalam buah durian,betik dan kelapa. Batu ini juga ada didapati dalam perut kerbau dan juga ular.Seingat saya Wan Tekah (Wan saya) ada menyimpan bebarapa" batu buntat " ini.Tetapi saya masa bebudak bukannya hiraukan sangat.Malahan ada juga Wan menyimpan "buntat harimau" yang mungkin peninggalan Aruwah Aki Husin dahulu.Mengulas Kamus Dewan ini ,suka saya katakan ada juga perkataan "Buntat" yang kami gunakan diSungaibatu yang membawa erti budak atau anak yang mereka manjakan atau sayangi.Mereka ini mengelar budak itu "buntat-buntat" dan saya pernah mendengarnya gelaran ini dipanggil bagi seorang anak kepada anak Cikgu Bakar dekat rumah kami yang bukan dekat Guabama itu.Jadi Kamus Dewan perlulah menambahbaikan versinya.
Bingka pula adalah sejenis kuih penganan yang saya suka makan terutama sekali bingka labu.Bingka labu ini selalu emak,Wan Kiah,Akak Nab, Akak Siti dan lain-lain buat bila musim puasa.Kami bebudak suka makan bingka labu ini terutama kalau digunakan gula kabung.Memang Sedap dan Memang Best, kata bebudak sekarang.Apa yang membuat saya terkenangkan bingka labu ini ialah saya selalu disuruh oleh emak "melecek" labu yang telah direbus untuk dia gaulkan dengan tepung dan gula.Bagi bebudak lelaki macam saya tentulah perkara ini "leceh" bagi saya, tetapi sebagai budak yang suka makan bingka labu masa itu saya membuatnya dengan senang hati dan kadang-kadang labu yang telah direbus itu saya " bantai" atau makan dengan digaul dengan gula kabung dan hanya tinggal "seketet" saja.Jadi bingka labu dapat dibuat sebokor kecil aje!.Bingka oh bingka dah habis taksampai separuh jalan.
Akhirnya Bendul, memang banyak orang kita kenal.Malah ada perpatah mengatakan lurus bendul.Bendul biasanya dipasang pada tiang bawah rumah kami orang kampung.Dimana ada saya lihat ia terjunggul keluar hingga kepelantar dan kadang-kadang saya terlanggar jadi jatuh tertirap atas pelantar.Nasib baik takjatuh ketanah dan kalau jatuh masa bebudak naas jadinya .Saya juga ada mendapat tahu anak Pakwe Muhamaad banyak yang perempuan dan masa saya kecil dahulu, ada juga Makteh Saadiah bercerita dengan emak saya yang Akak Munah anaknya kena "langkah bendul" ,jadi saya masih bebudak ketika itu berkata ini mudah aje atau orang sungaibatu kata "sedir".Langkahlah bendul rumah Pakwe itu, apa yang susahnya.Namun begitu sebenarnya orang yang hendakkan Akak Munah itu kena menyediakan hantaran pertunangan juga kepada Akak Yah, yaitu kakak kepada Akak Munah dalam ertikata sebenarnya "langkah bendul".Bendul oh Bendul yang seingat saya sering kepala saya terantuk dibuatnya bila kami bermain dibawah dirumah Pakwe itu dengan Mi Roslan.
Dr Aminudin.
Monday, October 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment